Batik Pekalongan Kurang Promosi Internasional

BANDUNG, SABTU - Batik pekalongan sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk dipasarkan, baik ke dalam negeri maupun diekspor. Namun, potensi tersebut terutama untuk luar negeri, belum dapat dimanfaatkan optimal karena batik pekalongan kurang dipromosikan.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Pekalongan, Slamet Prihantono di Bandung, Sabtu (29/11), mengatakan, pihaknya hanya mampu mengikutsertakan pengusaha batik dalam pameran internasional sekali setiap tahun.

Mereka yang dipilih adalah pelaku usaha kecil menengah (UKM). Masalahnya, promosi itu terkendala anggaran yang terbatas. Biaya mendaftarkan dua UKM dalam satu pameran sekitar Rp 150 juta. Slamet mengatakan, semakin sering pelaku UKM mengikuti pameran akan lebih baik.

Bila perlu, batik pekalongan promosi di luar negeri setiap bulan. Promosi yang pernah dilakukan di Malaysia tahun 2007 dan Singapura tahun 2006, katanya. Oleh karena itu, pemerintah pusat serta Provinsi Jawa Tengah diminta ikut mempromosikan batik pekalongan di luar negeri.

Tidak ada komentar: